Jumat, 15 November 2013

heraclitous



Herakleitos
(550-480 SM)
Description: http://makinbill.files.wordpress.com/2012/04/herculaneum_heraclitus.jpg?w=247&h=300
Nama kelompok:
Icta wulandari
Januferdi
Avie oktavianty
Ribka kaminlopa
Cristoper mario

UNIVERSITAS GUNADARMA 2013



I.                   RIWAYAT HIDUP SINGKAT
Herakleitos adalah seorang filsuf Yunani yang hidup pada tahun 550-480 SM, abad 6-5 SM. Dia hidup di Efesus , sebuah kota penting di Pantai Ionia, Asia kecil, tidak jauh dari Miletus, tempat kelahiran filsafat. Dirinya dikenal sebagai Si Gelap karena perkataannya yang sulit dipahami artinya dan “nama itu menunjuk pesimisme yang ada padanya”. “Pesimisme ini ditimbulkan dari keadaan politik pada waktu itu atau akibat pengajarannya tentang kefanaan dunia.keperibadiannya melankolis sehingga ia kadang-kadang dijuluki ‘the weeping philosopher’. Dalam hidupnya, Herakleitos mengabdikan diri untuk mendalami filsafat lewat pemikiran-pemikirannya yang bersifat spekulatif
II.                KARYA-KARYA
a.       Tidak ada
III.             Ajaran
a.       Jagad raya
Menurut herakletos jagad raya itu sudah ada dan selalu beubah-ubah, apapun yang terjadi di jagad raya adalah sebuah prosess “menjadi”. Baginya ,kontradiksi bersemanyam dalam setiap ‘hal ada’ dan ‘hal inilah’ yang justru menjadi penyebab dari segala perubahan.
b.      Logos
Herakleitos mengungkapkan bahwa pendengarnya tidak sanggup memahami logos karena mereka hidup dalam dunia mereka sendiri. Mereka tidak sadar bahwa mereka terkungkung dalam alam pemikiran mereka sendiri sehingga tidak dapat membuka diri pada logos. Padahal dalam pandangan saat itu, bisa dikatakan bahwa logos menjadi sumber dari segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Herakleitos, lewat pemikirannya, ingin mendorong, mengusik, dan mendesak pendengarnya untuk menjadi sadar dan berpikir secara lebih luas tentang dunia sekitarnya.
c.       Api
Herakleitos memandang API secara istimewa karena API dipahaminya sebagai unsur penting yang memengaruhi kosmos. Pengaruh yang diberikan oleh API ini adalah siklus tetap perubahan yang terjadi di alam semesta. Semuanya yang ada dibentuk dan berasal dari api sebagai sumber utamanya karena “Segala sesuatunya dapat dipertukarkan dengan API, dan API adalah alat tukar bagi segala sesuatu, sama halnya semua harta milik bisa dipertukarkan dengan emas, dan emas dengan segala harta milik (DK 22 B90, Plutarchus, De E Delpico, p. 388e)[. API juga dipahami sebagai sesuatu yang sanggup memisah-misahkan dan merengkuh semua hal sekaligus. Karena itulah, Herakleitos melihat API sebagai sesuatu yang dinamis, yang sanggup memberikan tranformasi nyata bagi kehidupan dalam kosmos dankosmos itu sendiri.
d.      Harmoni
Secara menarik, James Warren mencoba menggambarkan pemikiran Herakleitos ini dengan harmoni pada alat musik yang berdawai. Tegangan karena perbedaan yang terjadi pada dawai itulah yang menghasilkan sebuah harmoni yang dapat dinikmati. Hal ini berlaku juga pada pernyataan bahwa yang satu mendapat arti dan makna dari yang lainnya. Realitas bahwa kesehatan adalah kondisi yang berharga mendapat penegasan dari lawannya, yakni keadaan sakit. Demikian pula, rasa kenyang mendapat makna karena adanya rasa lapar pada manusia. Jadi, disimpulkan bahwa hal-hal yang bertentangan ini merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi satu sama lain.
Pemikiran ini pula yang kemudian mendasari ajaran Herakleitos mengenai para dewa, manusia, kehidupan dan kematian. Dalam ajarannya itu Herakleitos banyak membahas mengenai ketidakabadian dan keabadian. Berkaitan dengan itu, dia tertarik untuk membahas mengenai siklus kehidupan dan kematian manusia. Dalam salah satu fragmennya, dia membandingkan kehidupan dan kematian dengan siklus harian dari bangun dan tidur. Baginya kesatuan antara kehidupan dan kematian di dunia ini adalah gambaran perubahan dari waktu ke waktu dan menjadi prinsip dari kesatuan. Dia mengajak pendengarnya untuk merenungkan secara mendalam dan mengambil sebuah pengertian tentang hidup mereka di dunia ini. Namun, Herakleitos tidak memberi keterangan lebih lanjut mengenai kehidupan setelah kematian karena dia menyadari bahwa dia sendiri masih hidup dan belum mengalami secara langsung kematian itu sendiri.
e.       Sungai 
Herakleitos mengajarkan bahwa dunia yang ada ini senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Ajaran ini terkenal dengan slogan panta rhei , semuanya mengalir. Pemikiran Herakleitos ini menegaskan bahwa tidak ada yang stabil sama sekali karena terjadi perubahan terus menerus di alam semesta. Perubahan itu sendiri merupakan siklus yang akan selalu terjadi dalam kosmos. Perubahan yang terjadi ini mengambil sungai yang mengalir sebagai contoh untuk menggambarkan bagaiman air terus bergerak dan tidak tetap.
Sungai yang diambil oleh Herakleitos dalam fragmennya ingin menunjuk pada perubahan yang terjadi pada diri manusia. Pribadi manusia yang hidup di alam semesta ini mengalami perkembangan secara bertahap. Manusia lahir, betumbuh, menjadi tua, dan akhirnya meninggal. Perkembangan itulah yang disebut sebagai perubahan. Dalam mengalami perkembangannya itu, manusia tetap berada di alam semesta yang juga mengalami siklus perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar